Selasa, 28 April 2009

Kelinci Malang

Waktu saya berumur 6 atau 7 tahun (lupa -_-') saya memelihara kelinci (yang tidak diberi nama). Kelinci ini berwarna putih bersih dan bermata merah. Pada suatu malam (ketika saya sedang tidur), ternyata ada kucing nakal yang mencoba untuk memangsa kelinci itu. Karena kelincinya dimasukkan ke dalam kandang jadi si kucing menarik kakinya sampai SOBEK. Entah bagaimana caranya, yang jelas saya tidak berani membayangkannya. Keesokan harinya saya mengikuti pembantu saya (kalau tidak salah namanya mba Yani) untuk memberi makan si kelinci putih itu. Ternyata memang benar kaki kelinci itu sobek paraah sekali. Tetapi hebatnya, kelinci itu masih hidup.

Siang harinya (setelah saya pulang sekolah) saya langsung melihat si kelinci. Saya melihat kelinci itu sudah diobati oleh mba Yani. Walaupun dia masih terlihat kesakitan tapi itu lebih baik daripada tadi pagi. Lama-kelamaan kelinci itu semakin membaik. Tetapi pada suatu hari ada dokter hewan (yang dipanggil ibu) datang dan mengoprasi (sebenernya sih nggak tau diapain) kelinci itu. Setelah beberapa jam si dokter hewan keluar dari garasi (tempat oprasi hehe) dan membawa kelinci itu diatas telapak tangannya. Dibagian kaki yang sobek terlihat jelly-jelly biru (tidak jelas sebenarnya itu apa) dan bekas jahitan. Si kelinci masih tereaksi (nggak tau bahasanya apalagi) obat bius dan terlihat kesakitan. Keesokan harinya dia mati, saya dan mba Yani menguburnya di halaman belakang rumah.